Kamis, 06 Juli 2017

Cisco Packet Tracer : Jaringan untuk 50 dan 100 Host Part 1

Perangkat yang digunakan :
  • Tiga buah Router tipe 2621XM
  • Tiga buah Switch tipe 2950-24
  • Enam buah PC sebagai end devices, setiap Switch terhubung dengan dua buah PC

Langsung saja kita praktekkan pada softwarenya:
     1.       Buatlah desain tampilan menyerupai gambar di bawah ini


Pada bagian ini kita akan membuat jaringan LAN, masing-masing switch yang berlokasi di Lantai1, Lantai2 dan Lantai3 terhubung ke PC-PC yang ada. Gunakan konfigurasi DHCP untuk tiap-tiap PC yang ada, supaya anda nggak repot meng-assign IP static di masing-masing PC. Untuk kabelnya gunakan tipe Copper Straight-Through. Beri nama masing-masing switch menjadi SW Lantai1, SW Lantai2 dan SW Lantai3 guna memudahkan tutorial.

     2.       Setting Modul Perangkat Router


Sekarang masuk ke bagian setting modul perangkat router, klik pada router Lantai1 sehingga keluar tampilan seperti gambar 5. Pilih modul WIC-1T lalu drag-and-drop di salah satu slot expansion modul di bawah tombol Original Size, tapi sebelumnya matikan on/off switch supaya anda nggak kena setrum :D, baru kemudian nyalakan lagi. Lakukan hal yang sama untuk router Lantai3. Khusus untuk Router Lantai2 gunakan 2 modul WIC-1T dan dipasang di masing-masing slot expansion modul.





     3.       Pasang kabel menuju Switch dan Routernya
Pada ethernet port Router Lantai1 (Fa0/0) gunakan kabel tipe Copper Straight-Through untuk koneksi menuju ke Switch (port berapa saja), lakukan hal yang sama untuk Router lainnya. Untuk koneksi ke Router tetangga, port Lantai1 (S0/0) menuju port Lantai2 (S0/0) gunakan kabel tipe Serial DCE. Untuk port Lantai2 (S0/1) menuju port Lantai3 (S0/0) gunakan kabel tipe Serial DCE. Hasilnya akan tampak seperti gambar di bawah ini

Sudah selesai? Tentu saja belum, perhatikan masih ada titik berwarna merah pada masing-masing interface Router dan switch, itu tandanya belum ada paket data yang dapat terkoneksi pada interface tersebut. Oleh sebab itu pada langkah berikutnya kita akan masuk ke dalam konfigurasi Router dan Switch. Tapi sebelumnya berikut ini daftar IP address yang mesti di assign ke tiap-tiap interface pada masing-masing Router.
Perangkat
Interface
IP Address / Mask
Router Lantai1
Fa0/0
172.16.0.1 / 255.255.255.0

S0/0
202.10.10.4 / 255.255.255.0
Router Lantai2
Fa0/0
182.16.0.1 / 255.255.255.0

S0/0
202.10.10.5 / 255.255.255.0

S0/1
202.10.11.6 / 255.255.255.0
Router Lantai3
Fa0/0
192.16.0.1 / 255.255.255.0

S0/0
202.10.11.7 / 255.255.255.0



      4.       Konfigurasi Router Lantai1

Pada Packet Tracer klik Router Lantai1, maka akan keluar tampilan seperti gambar 5. Klik tab CLI (Command Line Interface) seperti gambar 7.
Gambar 7. Command Line Interface
Tekan ‘n’ untuk melewatkan configuration dialog, kemudian tekan Enter untuk mulai sampai keluar prompt Router>, ketik ‘enable’ atau cukup ‘ena’ saja untuk mengaktifkan konfigurasi. Selanjutnya ketik script konfigurasi berikut :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Lantai1
Lantai1(config)#interface fa0/0
Lantai1(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0
Lantai1(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Lantai1(config-if)#interface s0/0
Lantai1(config-if)#ip address 202.10.10.4 255.255.255.0
Lantai1(config-if)#clock rate 64000
Lantai1(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down
Lantai1(config-if)#exit
Lantai1(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 s0/0
Lantai1(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Lantai1#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]
Lantai1#



      5.       Konfigurasi Router Lantai3
Tidak jauh berbeda dengan Router Lantai1, hanya bedanya kita tidak mengeset clock rate untuk koneksi serialnya, berikut scriptnya :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Lantai3
Lantai3(config)#interface fa0/0
Lantai3(config-if)#ip address 192.16.0.1 255.255.255.0
Lantai3(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Lantai3(config-if)#interface s0/0
Lantai3(config-if)#ip address 202.10.11.7 255.255.255.0
Lantai3(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down
Lantai3(config-if)#exit
Lantai3(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 s0/0
Lantai3(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Lantai3#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]

Lantai3#
    6.       Konfigurasi Router Lantai2
Tidak banyak berbeda dengan dua Router sebelumnya, seperti halnya Router lantai1 kita harus mengeset clock rate guna koneksi serialnya. Berikut scriptnya :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Lantai2
Lantai2(config)#interface fa0/0
Lantai2(config-if)#ip address 182.16.0.1 255.255.255.0
Lantai2(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Lantai2(config-if)#interface s0/0
Lantai2(config-if)#ip address 202.10.10.5 255.255.255.0
Lantai2(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to up
Lantai2(config-if)#interface s0/1
Lantai2(config-if)#ip address 202.10.11.6 255.255.255.0
Lantai2(config-if)#clock rate 64000
Lantai2(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1, changed state to up
Lantai2(config-if)#exit
Lantai2(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 202.10.10.4
Lantai2(config)#ip route 192.16.0.0 255.255.255.0 202.10.11.7
Lantai2(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Lantai2#copy run start
Destination filename [startup-config]? <tekan ENTER>
Building configuration…
[OK]
Lantai2#


Selesai sudah setting routing static pada ketiga Router. Seperti pada gambar 8 masing-masing titik interface sudah berwarna hijau, berarti sudah ada paket data yang terkoneksi. Tapi masih ada tugas yang belum selesai yaitu setting DHCP pada tiap-tiap Router. APA?! Anda sudah puyeng dan pegel setelah ngetik script segitu banyak? Ya udah, di-save aja dulu hasil Packet Tracernya, terserah mau dikasih nama file apa. Ambil secangkir kopi, break sebentar lalu lanjutkan ke langkah berikutnya, yakni setting DHCP pada tiap-tiap Router. Lanjut mba broo mas broo…! 


Gambar 8. Masing-masing network interface sudah aktif


    7.       Setting DHCP untuk tiap-tiap Router

Yang harus dilakukan sebelum konfigurasi DHCP adalah :
  • menentukan nama DHCP pool
  • menentukan ip network pada LAN
  • menentukan ip DNS server bila ada (dalam praktek ini tidak ada DNS server)
  • menentukan ip default-router
  • menentukan ip DHCP excluded-address

Setting DHCP untuk Router Lantai1 :
Lantai1>enable
Lantai1#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Lantai1(config)#ip dhcp pool lantai1
Lantai1(dhcp-config)#network 172.16.0.0 255.255.255.0
Lantai1(dhcp-config)#default-router 172.16.0.1
Lantai1(dhcp-config)#exit
Lantai1(config)#ip dhcp excluded-address 172.16.0.1 172.16.0.10
Lantai1(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Lantai1#
Untuk Router selanjutnya gunakan panduan dari tabel berikut, cara konfigurasinya sama dengan Router lantai1. Ayo sekarang latihan analisa dan input konfigurasi sendiri!
Router
DHCP Pool Name
Network
Default Router
Excluded-Address
Lantai2
Lantai2
182.16.0.0
182.16.0.1
182.16.0.1 182.16.0.10
Lantai3
Lantai3
192.16.0.0
192.16.0.1
192.16.0.1 192.16.0.10
     8.       Test Koneksi Jaringan
Sekarang klik salah satu host di network Lantai1, lalu ping ke host yang ada di lantai2 dan lantai3. Anda juga dapat melakukan test koneksi pada host Network yang lain kalau penasaran. Apabila ada reply berarti konfigurasi telah berhasil dan masing-masing host telah terhubung dengan baik, seperti pada gambar 9.
Gambar 9. Test koneksi ke client network tetangga
Selesai sudah konfigurasi Static Routing dan DHCP untuk masing-masing Router. Apabila hasil test koneksi masih ada yang belum berhasil, coba ulangi lagi dan perhatikan baik-baik script konfigurasi sebelumnya. Barangkali ada yang terlewat atau salah ketik, atau penulis yang salah ketik :D. Insya Allah pada kesempatan berikutnya penulis akan memberikan tutorial mengenai Dynamic Routing.

MaturSuwun :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EzaHomemade : Tahu Rambutan

Yuk moms, praktekin di dapur kalian ..  Bahan :  1 kotak Tahu putih  3 siung Bawang putih – parut  1sdt bubuk ketumbar Me...